KAJIAN PUSTAKA
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian
Yang Dibimbing Oleh Prof.
Dra. Herawati Susilo, M. Sc., Ph.D.
disajikan pada Hari Senin, 14 September
2015
Oleh:
Amien Fadli
140341603277
S1 Pendidikan Biologi/ 2014
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
September 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis
panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Kajian Pustaka.”
Makalah ini
diselesaikan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian. Pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Herawati selaku
dosen pengampu mata kuliah Metodologi Penelitian yang banyak membantu dan
membimbing penulis,
2. kedua orang tua kami
yang telah memberikan dukungan materi, moral dan spiritual,
3. seluruh teman
seperjuangan Pendidikan Biologi kelas A angkatan 2014, yang banyak membantu dan memberi masukan dalam penyempurnaaan
makalah penulis, dan
4. semua pihak yang
tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Dalam penyusunan
makalah ini tentu masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Untuk itu penulis berharap
adanya masukan yang bersifat inovatif dan konstruktif agar makalah ini menjadi
lebih sempurna. Disamping itu penulis
berharap agar hasil tugas ini nantinya dapat berguna bagi semua pihak khususnya kalangan pendidikan, dalam menempuh
mata kuliah Metodologi
Penelitian.
i
|
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………….…i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………...ii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………...1
A. LatarBelakang
…………………………..…………………………........ 1
B. RumusanMasalah ………..…………………………………………........1
C. TujuanMakalah……………………...………………………………...... 1
D. Manfaat ………………………………………..……………………...... 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA
…………………………..…………………………3
A. Pengertian Kajian Pustaka ……....………………………….…...………3
B. Tujuan Kajian Pustaka……………………………………………....…...3
C. Sumber Kajian Pustaka ……………...………………………………......4
D. Strategi Kajian Pustaka ………….......……………………………....…..5
E. Teknik Pengutipan …………..………………....……………………......6
F. Hambatan Kajian Pustaka …………..……………………………….......7
BAB III PENUTUP ………………………….....……………………………........9
A. Simpulan ………………......………………………………………..... .9
B. Saran
………………………………………………………………..... .9
DAFTAR RUJUKAN ………………………………......………………….........10
ii
|
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Setelah
masalah penelitian dirumuskan, maka langkah selanjutnya dalam proses penelitian
kuantitatif, yaitu mencari teori-teori, konsep-konsep, dan
generalisasi-generalisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai
landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian. Kajian pustaka perlu dilakukan agar
penelitian mempunyai dasar yang kokoh dan bukan sekedar perbuatan coba-coba (trial and eror). Menurut Ibnu, dkk.(2003:22), dengan menggali
teori-teori, konsep-konsep, metode-metode penelitian yang ada akan menambah
wawasan bagi peneliti serta menghindari adanya tindakan plagiasi.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang diatas, dapat dibuat beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1.
bagaimana
konsep tentang kajian pustaka?
2.
apa
tujuan kajian pustaka?
3.
apa
saja sumber kajian pustaka?
4.
bagaimana
strategi dalam kajian pustaka?
5.
bagaimana
teknik pengutipan dalam kajian pustaka?
6.
apa
saja hambatan dalam penyusunan kajian pustaka?
C.
Tujuan
Berdasarkan latar belakang serta rumusan
masalah di atas, tujuan pembuatan
makalah ini, yaitu:
1.
mengetahui
konsep kajian pustaka
2.
mengetahui
tujuan kajian pustaka
3.
mengetahui
macam sumber kajian pustaka
4.
mengetahui
strategi kajian pustaka
5.
mengetahui
teknik pengutipan kajian pustaka
6.
1
|
D.
2
|
Adapun manfaat yang diharapkan dengan ditulisnya makalah ini adalah:
1.
mahasiswa
mampu menggali informasi tentang pengertian kajian pustaka
2.
mahasiswa
mampu mengetahui tujuan kajian pustaka
3.
mahasiswa
mampu mengetahui macam sumber dalam kajian pustaka
4.
mahasiswa
mampu mengetahui strategi kajian pustaka
5.
mahasiswa
mampu mengetahui macam hambatan dalam kajian pustaka
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Pengertian Kajian Pustaka
Terdapat
beberapa definisi kajian pustaka yang disampaikan oleh beberapa ahli,
diantaranya adalah sebagai berikut.
1.
Kajian
pustaka adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan
menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti
(Ibnu, dkk, 2003:23).
2.
Menurut
Triyono (2003:383), kajian pustaka mencakup uraian mengenai kajian literatur
yang menimbulkan gagasan untuk menyusun kerangka pemecahan masalah.
3.
Kajian
pustaka adalah proses umum yang dilakukan peneliti dalam upaya menemukan teori
(Chamidy, 2010).
Berdasarkan
beberapa definisi di atas, dapat diketahui bahwa kajian pustaka memiliki
peranan penting dalam penelitian, yakni untuk mendasari dan memperkokoh gagasan
peneliti. Idealnya, literatur yang dikaji merupakan sumber asli dari jurnal
ilmiah.
B.
Tujuan Kajian Pustaka
Menurut Ibnu, dkk. (2003:28) tujuan kajian pustaka
dalam penelitian kuantitatif adalah.
1.
Mencari
informasi yang relevan dengan masalah yang akan diteliti.
2.
Memperdalam
pengetahuan penelitian mengenai hal-hal yang menyangkut masalah dan bidang yang
akan diteliti maupun berbagai metode yang termasuk dalam rancangan penelitian,
pengembangan instrumen, penarikan sampel, maupun teknik analisis data.
3.
Mengkaji
teori-teori yang relevan dengan masalah yang akan diteliti sebagai landasan dan
acuan teoritis yang tepat.
4.
3
|
5.
4
|
Kajian
pustaka dilakukan tidak hanya sebelum penelitian, namun selama penelitian
berlangsung juga perlu dilakukan. Hal ini karena untuk tujuan-tujuan sebagai
berikut.
1.
Mengumpulkan
informasi yang lebih khusus tentang variabel-variabel yang sedang diteliti.
2.
Memanfaatkan
informasi yang ada kaitannya dengan teori-teori yang sesuai sebagai landasan
penelitian yang sedang dilakukan.
3.
Mengumpulkan
dan memanfaatkan informasi-informasi yang berkaitan dengan metodologi
penelitian agar dapat menemukan atau menyusun instrumen pengumpulan data yang
tepat maupun teknik analisis data yang sesuai.
C.
Sumber Kajian Pustaka
Kajian pustaka
yang merupakan kegiatan menghimpun informasi dapat diperoleh dari berbagai
sumber. Sumber bacaan yang baik harus memenuhi tiga kriteria yaitu relevansi, kelengkapan
dan kemutakhiran (kecuali penelitian sejarah yang menggunakan sumber-sumber
bacaan lama). Relevansi berkenaan dengan kecocokan antara variabel yang
diteliti dengan teori yang dikemukakan, kelengkapan berkenaan dengan banyaknya
sumber yang dibaca, dan kemutakhiran berkenaan dengan dimensi waktu, makin baru
sumber yang digunakan makin mutakhir teori yang dikemukakan (Sugiyono,
2009:59).
Sumber-sumber kajian pustaka
berdasarkan isinya adalah.
1.
Sumber
primer
Sumber
primer adalah deskripsi langsung dari suatu kejadian oleh seseorang yang benar-benar
mengamati atau menyaksikan peristiwa-peristiwa tersebut. Sumber primer berasal dari
karangan asli yang ditulis oleh orang yang mengalami, mengamati atau
mengerjakan sendiri. Menurut Ibnu, dkk.
(2003:30) contohnya yaitu buku harian, tesis/disertasi, laporan penelitian, dan
hasil wawancara. Menurut Howard dan Sharp (1983:69) yang merupakan sumber
primer yaitu, artikel jurnal, laporan, publikasi dari pemerintah, dan katalog.
2.
5
|
Sumber
sekunder adalah setiap publikasi yang ditulis oleh pengarang yang bukan merupakan
hasil pengamatan langsung dari peristiwa-peristiwa yang dilukiskan. Menurut Ibnu,dkk. (2003:30) contohnya yaitu
ensiklopedia, textbooks, kamus dan
buku pegangan. Menurut Howard dan Sharp (1983:69) yang merupakan sumber
sekunder yaitu buku teks, review dari
jurnal dan indeks publikasi.
3.
Sumber
tersier
Sumber tersier bisa
digunakan sebagai informasi awal dan untuk penelurusan lebih lanjut. Menurut
Ibnu, dkk. (2003:30) contohnya yaitu
indeks, abstrak dan bibliografi (sejenis daftar pustaka). Menurut Howard dan
Sharp (1983:69) yang merupakan sumber tersier berupa handbooks, bibliografi dan ensiklopedia.
Pengklasifikasian
sumber pustaka tersebut menunjukkan perbedaan tingkatan keoetentikan informasi.
Sumber primer menyajikan informasi yang lebih oetentik sehingga peneliti
diharapkan untuk menghimpun informasi yang berasal dari sumber primer.
Selain
klasifikasi di atas, terdapat klasifikasi lain yang didasarkan pada bentuk yang
diuraikan sebagai berikut.
1.
Sumber
tertulis: antara lain buku harian, surat kabar, majalah, buku-buku pengetahuan,
surat-surat keputusan dan lain-lain yang secara umum dapat dibedakan atas bahan-bahan
yang ditulis tangan dan yang dicetak atau diterbitkan oleh penerbit, baik yangd
ipublikasikan secara umum maupun tidak.
2.
Sumber
tidak tertulis: yaitu segala bentuk sumber bukan tulisan antara lain rekaman suara,
benda-benda hasil peninggalan purbakala, film, dan slide.
D.
Strategi Kajian Pustaka
Strategi kajian
pustaka diperlukan peneliti untuk menentukan langkah-langkah apa yang harus
dijalankan. Langkah yang efektif untuk kajian pustaka dapat dimulai dengan mencari
referensi yang bersifat umum sebelum melakukan pencarian informasi-informasi yang
lebih bersifat khusus. Langkah-langkah itu adalah sebagai berikut.
1.
6
|
2.
Mencari
setiap variabel pada sumber-sumber kepustakaan.
3.
Memilih
deskripsi bahan-bahan pustaka yang diperlukan dari sumber-sumber yang tersedia.
4.
Memeriksa
indeks yang memuat variabel-variabel dan topik masalah yang diteliti.
5.
Memeriksa
abstrak disertai yang berisi informasi untuk penelitian-penelitian yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti.
6.
Mencari
secara lebih khusus artikel-artikel, buku-buku dan bibliografi yang sangat
membantu untuk mendapatkan bahan-bahan pustaka yang relevan dengan masalah yang
diteliti.
7.
Setelah
informasi yang relevan ditemukan, “mereview”
bahan pustaka tersebut dan menyusunnya sesuai dengan urutan kepentingan dan
relevansinya dengan masalah yang sedang diteliti.
8.
Membaca
dan mencatat bahan-bahan pustaka tersebut, lalu menyusun dan menulis kembali
hasil kajian.
9.
Menyusun
rangkuman dan menulis hasil kajian pustaka tersebut dalam bentuk esai. Tulisan
ini nantinya akan dimasukkan ke dalam laporan penelitian, biasanya dengan judul
“Kajian Pustaka”.
E.
Teknik Pengutipan
Teori
yang ditulis orang lain atau temuan penelitian orang lain yang dikutip harus
disebut sumbernya untuk menghindari tuduhan sebagai pencurian karya orang lain.
Etika ilmiah tidak membenarkan seseorang melakukan pencurian karya orang lain.
Menurut PPKI
(2010:204) cara mengutip karya atau sumber tertulis adalah sebagai berikut.
1.
Kutipan
Langsung
a. Kutipan Kurang dari 40 Kata
7
|
Contoh:
· Soebroto (1990:123) menyimpulkan ada
hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”.
· Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah
“ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”
(Soebroto, 1990:123).
· Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah
“ terdapat kecenderungan semakin banyak ‘campur tangan’ pimpinan perusahaan
semakin rendah tingkat partisipasi karyawan di daerah perkotaan” (Soewignyo,
1991:101).
b. Kutipan 40 Kata atau Lebih
Kutipan yang berisi 40
kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks yang
mendahului, ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan, diketik
dengan spasi tunggal dan nomor halaman juga harus ditulis. Jika dalam kutipan
terdapat paragraf baru lagi, garis barunya dimulai 1,2 cm dari tepi kiri garis
teks kutipan.
Contoh:
Tolla (1996:89)
menegaskan sebagai berikut.
Perihal
perbedaan metode CBSA dalam pengajaran bahasa harus diwarnai oleh aktivitas
berbahasa secara dinamis dan kreatif. Keaktifan secara intelektual tanpa
disertai dengan keaktifan verbal tidak dapat dikatakan CBSA dalam pengajaran
bahasa karena hakikat bahasa adalah tuturan lisan yang kemudian dikembangkan menjadi
aturan lisan dan tulisan. Oleh karena itu, CBSA dalam pengajaran harus diamati
dengan kreativitas berbahasa sehingga nama yang paling tepat adalah CBSA
Komunikatif.
c.
8
|
Apabila dalam mengutip
langsung ada kata-kata dalam kalimat yang dibuang, maka kata-kata yang dibuang
diganti dengan tiga titik.
Contoh:
“Gerak manipulatif adalah
keterampilan yang memerlukan koordinasi antar mata, tangan, atau bagian tubuh
lain .... Yang termasuk gerak manipulatif antara lain adalah menagkap bola dan
menggambar” (Asim, 1995:315).
2.
Kutipan
Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung
umumnya tampil bervariasi; bergantung kepada gaya bahasa penulis, ditulis tanpa
tanda kutip dan terpadu dalam teks.
Contoh:
· Salimin (1990:13) tidak menduga bahwa
mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat.
· Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik
daripada mahasiswa tahun keempat (Salimin, 1990:13).
F.
Hambatan Kajian Pustaka
Peneliti
dalam melakukan kajian pustaka tidak selamanya berjalan dengan baik dan sering
kali mendapatkan hambatan-hambatan yang menyebabkan ketidaklancaran dalam
melakukan kajian pustaka diantaranya.
1.
Minimnya
jumlah buku atau sumber kepustakaan lain yang dapat menghambat jalannya suatu
penelitian, terutama yang bersifat ilmiah. Di Indonesia sampai sekarang ini
masih sangat kurang adanya kepustakaan ilmiah, baik yang berasal dari dalam
atau luar negeri.
2.
Ketidakmampuan
peneliti dalam memahami berbagai bahan pustaka yang berasal dari luar negeri
yang ditulis dalam bahasa asing, misalnya bahasa Inggris. Hal ini yang
menyebabkan para peneliti tidak mampu memanfaatkan informasi ilmiah dari luar
negeri.
3.
Peneliti
yang belum memiliki kebiasaan dalam membaca tulisan-tulisan ilmiah.
BAB
III
PENUTUP
A.
Simpulan
Berdasarkan kajian teori pada bab sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut.
1.
Kajian Pustaka adalah segala
upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala
informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti.
2.
Penyusunan Kajian Pustaka
memiliki tujuan untuk mengumpulkan dan memanfaatkan informasi-informasi yang
berkaitan dengan metodologi penelitian agar dapat menemukan atau menyusun
instrumen pengumpulan data yang tepat maupun teknik analisis data yang sesuai.
3.
Sumber Kajian Pustaka dapat
berasal dari sumber primer, sumber sekunder, dan sumber tersier.
4.
Langkah yang efektif untuk kajian
pustaka dapat dimulai dengan mencari referensi yang bersifat umum sebelum
melakukan pencarian informasi-informasi yang lebih bersifat khusus.
5.
Menurut PPKI (2010:204) cara
mengutip karya atau sumber tertulis melalui kutipan secara langsung dan kutipan
secara tidak langsung.
6.
Dalam melakukan kajian pustaka
tidak selamanya berjalan dengan baik dan sering kali mendapatkan hambatan,
seperti minimnya jumlah buku, ketidakmampuan peneliti dalam memahami berbagai
bahan pustaka, dan kurangnya kebiasaan membaca.
B. Saran
Supaya makalah ini dapat
memberikan manfaat yang besar bagi pembaca, maka penulis menyarankan:
1.
belajar untuk membiasakan membaca
berbagai bahan atau rujukan informasi agar nantinya dapat memahami dan
memanfaatkan informasi ilmiah.
2.
belajar menggunakan referensi
yang valid, terbaru, dan tidak melakukan plagiasi.
9
|
DAFTAR RUJUKAN
Anonim. 2010. Pedoman
Karya Ilmiah Edisi Kelima. Malang: Universitas Negeri Malang.
Chamidy. 2010. Kajian
Pustaka. (Online), (http://www.scribd.com/doc/661023/04-Kajian-Pustaka) , diakses pada
tanggal 12 September 2015.
Howard, K.& Sharp, J., A. 1993. The management of a Student Research Project. Great Britain: Gower.
Ibnu, S., Moehnilabib, M.,Mukhadis, A., Suparno, Rafi’udin, A.
& Sukarnyana, I., W. 2003. Dasar-dasar
Metodologi Penelitian. Malang: UM Pres.
Sugiyono. 2009. Metode
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Triyono. 2003. Beberapa Kelemahan Umum Proposal Penelitian Dosen
Universitas Palangkaraya. Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan. 042 (9): 383.
9
|
10
|