Monday, October 19, 2015

DAMPAK KEBIJAKAN PENENGGGALAMAN KAPAL ASING ILEGAL DI PERAIRAN INDONESIA TERHADAP EKOSISTEM LAUT



DAMPAK KEBIJAKAN PENENGGGALAMAN KAPAL ASING ILEGAL DI PERAIRAN INDONESIA TERHADAP EKOSISTEM LAUT

Oleh : Amien Fadli*

Indonesia merupakan negara dengan luas Luas Lautan = 3.544.743,9 km² (UNCLOS 1982) terdiri dari: Luas Laut Teritorial = 284.210,90 km², luas Zona Ekonomi Ekslusif = 2.981.211,00 km²  dan luas Laut 12 Mil = 279.322,00 km². dengan demikaian menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan luas laut terluas di dunia. Hal ini menjadikan kekayaan laut yang dimiliki oleh Indonesia sangat melimpah dan beraneka ragam.
Sumber daya alam laut Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di dunia, sehingga bukan rahasia umum lagi bahwa Indonesia merupakan surga bagi biota laut, salah satunya adalah ikan. Ikan yang berada di lautan Indonesia. Kekayaan alam inilah yang akhirnya dilirik oleh negara tetangga, sehingga banyak terjadi illegal fishing di lautan Indonesia.
Dalam rangka melindungi kekayaan Indonesia dari ulah para nelayan asing yang nakal, baru baru ini pemerintah memberlakukan peraturan penenggelaman kapal nelayan asing yang secara illegal menagkap ikan di perairan Indonesia. Ini merupakan salah satu bukti ketegasan dan keseriusan pemerintah untuk melindungi kekayaan alam Indonesia.
Dari segi keamanan, tentu kebijakan ini sangat efektif untuk mencegah dan memberi rasa jera kepada para nelayan asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia. Setelah kebijakan ini diberlakukan, jumlah pencurian ikan berkurang drastic dari sebelumnya, sehingga cara ini dianggap efektif untuk menanggulangi masalah pencurian ikan.
Akan tetapi, jika ditinjau dari segi ekologi, tentu saja ada dampak tersendiri bagi lingkungan laut dimana kapal nelayan asing illegal di tenggelamkan. Bangkai kapal yang ditenggelamkan akan mencemari lingkungan laut dan mengakibatkan rusaknya terumbu karang, selain itu limbah bahan bakar dan bangkai kapal yang terbuat dari plastic akan menyebabkan pencemaran pada air laut.



Pencemaran laut diartikan sebagai adanya kotoran atau hasil buangan aktivitas makhluk hidup yang masuk ke daerah laut. Pencemaran lingkungan laut merupakan masalah yang dihadapi oleh masyarakat bangsa-bangsa. Pengaruhnya dapat menjangkau seluruh aktifitas manusia di laut dan karena sifat laut yang berbeda dengan darat, maka masalah pencemaran laut dapat mempengaruhi semua negara pantai baik yang sedang berkembang maupun negara-negara maju, sehingga perlu disadari bahwa semua negara pantai mempunyai kepentingan terhadap masalah pencemaran laut.
Sumber dari pencemaran laut ini antara lain adalah tumpahan minyak, sisa damparan amunisi perang, buangan sampah dari transportasi darat melalui sungai, emisi trasportasi laut dan buangan pestisida dari pertanian. Pencemaran ini mengakibatkan rusaknya ekosistem laut, kerusakan terumbu karang, kematian biota laut dan lainnya.
Pencemaran laut didefinisikan sebagai peristiwa masuknya partikel kimia, limbah industri, pertanian dan perumahan, kebisingan, atau penyebaran organisme invasif (asing) ke dalam laut, yang berpotensi memberi efek berbahaya. Dalam sebuah kasus pencemaran, banyak bahan kimia yang berbahaya berbentuk partikel kecil yang kemudian diambil oleh plankton dan binatang dasar, yang sebagian besar adalah pengurai ataupun filter feeder (menyaring air).
Dengan cara ini, racun yang terkonsentrasi dalam laut masuk ke dalam rantai makanan, semakin panjang rantai yang terkontaminasi, kemungkinan semakin besar pula kadar racun yang tersimpan. Pada banyak kasus lainnya, banyak dari partikel kimiawi ini bereaksi dengan oksigen, menyebabkan perairan menjadi anoxic. Sebagian besar sumber pencemaran laut berasal dari daratan, baik tertiup angin, terhanyut maupun melalui tumpahan.
Jika ditinjau lebih mendalam, bahan penyusun sebuah kapal laut adalah kayu, plastik, dan beberapa logam besi. Penenggelaman  kapal dapat menimbulkan pencemaran lingkungan karena berserakannya bagian kapal yang telah dibakar atau diledakkan, terutama bagian kapal yang terbuat dari plastik. Penenggelaman kapal juga dapat mengurangi keindahan pantai karena keberadaan tumpukan kerangka kapal dan barang-barang yang terapung akibat pembakaran atau pengeboman kapal. Imbas lainnya adalah ekosistem laut menjadi terganggu akibat banyak benda asing di perairan yang mengganggu kehidupan ikan sehingga ikan enggan hidup di areal bangkai kapal. mengganggu pariwisata air karena bangkai kapal merusak keindahan laut karena menjadi sampah di laut.
Plastik adalah salah satu bahan sintetis yang proses pengurainnya relative lama. Jika dibiarkan terus berada di lautan, maka lama kelamaan akan terbawa ombak dan akhirnya sampai ke tepi pantai. Sampah plastik ini akhirnya juga akan mencemari dan mengotori pantai, sehingga mengganggu dan merusak keindahan pantai.
Banyak hewan yang hidup pada atau di laut mengonsumsi plastik karena tak jarang plastik yang terdapat di laut akan tampak seperti makanan bagi hewan laut. Plastik tidak dapat dicerna dan akan terus berada pada organ pencernaan hewan ini,  sehingga menyumbat saluran pencernaan dan menyebabkan kematian melalui kelaparan atau infeksi. Selain berpengaruh terhadap kesehatan biota laut, adanya sampah dilaut juga nerpengaruh terhadap kesehatan manusia. Penyakit yang paling sederhana seperti gatal-gatal pada kulit setelah bersentuhan dengan air laut, dll. Sedangkan bangkai kapal yang tengelam ke dasar laut bisa merusak teumbu karang yang berada dibawahnya, walaupun jika dibiarkan lama kelamaan bangkai kapal ini akan menjadi rumah bagi beberapa biota laut.
Sedangkan sisa bahan bakar dari kapal yang ditenggelamkan akan mencemari lautan dan akan menyebabkan kontaminasi air laut oleh zat kimia Pencemaran minyak mempunyai pengaruh luas terhadap hewan dan tumbuh tumbuhan yang hidup disuatu daerah. Minyak yang mengapung berbahaya bagi kehidupan burung laut yang suka berenang diatas permukaan air. Tubuh burung akan tertutup minyak. Untuk membersihkannya, mereka menjilatinya. Akibatnya mereka banyak minum minyak dan mencemari diri sendiri. Selain itu, mangrove dan daerah air payau juga rusak. Mikroorganisme yang terkena pencemaran akan segera menghancurkan ikatan organik minyak, sehingga banyak daerah pantai yang terkena ceceran minyak secara berat telah bersih kembali hanya dalam waktu 1 atau 2 tahun.
Berdasarkan ulasan di atas, maka dampak kebijakan penenggelaman kapal bagi ekosistem laut jelas sangat besar, akan tetapi jika dilihat dari segi lain, kebijakan ini sangat efektif untuk menekan angka illegal fishing yang terjadi di perairan Indonesia oleh kapal asing.

* Mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang

3 comments:

  1. Saya sepakat mas, baiknya peledakan kapal illegal fishing segera dihentikan dan dikaji ulang.

    ReplyDelete
  2. saya tidak setuju dengan pendapat anda. Mekanisme penenggelaman kapal tidak setampak yang anda rumuskan, Tentunya pemerintah dan para ekologis telah mengkaji masalah masalah tersebut.
    coba massukkan juga dampak positif sebagai pertimbangan kebijakan tersebut

    ReplyDelete
  3. baca gak sih, read first comment later...lol
    bagus ini menjelaskan buruknya limbah bagi ekosistem laut, dan kritis terhadap kebijakan pemerintah yang mengesampingkan kesadaran perlunya menjaga ekosistem laut.
    saya pernah ke pantai Pangandaran dan ada bangkai kapal besar, itupun menjadi bukti cukup bahwa bangkai kapal mengganggu. Karena ditempat itu ada wisata menyelam bawah air, banyak yg takut karena keberadaan bangkai kapal tersebut, karena tdk tahu perubahan arus ombak karena bangkai kapal, karena takutnya tersangkut dibangkai kapal sehingga wilayah selam menyelam lebih terbatas, dan hal-hal lainnya yang disampaikan oleh penulis diatas mengenai ekosistem biota laut.

    kan kapalnya bisa dipreteli, sehingga ada bahan yg bisa di daur ulang, bahan yg bisa digunakan masyarakat setempat, atau kapal itu sendiri bisa digunakan masyarakat...haha yg pasti Indonesia membutuhkan hukum yg dapat membuat pelaku illegal fishing jera di Indonesia, contohnya tembak mati, kerja paksa, dll...ahaha

    ReplyDelete