Sunday, November 18, 2018

TEORI EVOLUSI DALAM PERSPEKTIF AGAMA

Teori Evolusi dalam Perspektif Agama 



Evolusi adalah konsep terpenting dalam biologi, menurut seorang ahli genetika, Dobzhansky (1973), mengatakan bahwa tidak ada yang masuk akal dalam biologi kecuali ditinjau dari sudut pandang evolusi. Teori evolusi menjelaskan mengapa jutaan spesies dapat eksis. Prinsip ini mempersatukan keseluruhan sejarah kehidupan. Secara ringkas, evolusi menyatakan bahwa keanekaragaman bentuk kehidupan muncul sebagai hasil perubahan susunan genetiknya. Organisme-organisme modern merupakan keturunan dari bentuk-bentuk kehidupan sebelumnya yang mengalami modifikasi. Studi evolusi biologi memerlukan banyak pemahaman mengenai genetika, biokimia, embriologi, biogeografi, geologi, biologi, paleontologi, biologi molekuler, dan lain sebagainya (Lutfi dan Khusnuryani, 2005).

Darwin merupakan orang pertama yang mampu menyajikan kasus-kasus yang meyakinkan mengenai evolusi. Darwin juga mampu menghubungkan apa yang sebelumnya dilihat sebagai suatu kumpulan fakta membingungkan dan tidak saling berkaitan menjadi suatu pandangan mengenai kehidupan. Berbagai topik yang populer dalam biologi telah ia ketengahkan, besarnya keanekaragaman dalam organisme, asal-usul organisme dan kekerabatan, kemiripan dan ketidakmiripan, penyebaran geografis dan adaptasi dengan lingkungan (Ristasa, 2013).
Namun seiring dengan perjalanan waktu, teori evolusi mengalami penyempurnaan atau modifikasi hingga sampai saat ini. Seperti halnya teori evolusi Darwin menjadi teori evolusi sintesis modern. Teori tersebut menjadi populer dikalangan masyarakat umum. Dalam gagasan teori evolusinya, Darwin menjelaskan dalam bukunya The On the Origin of Species bahwa terdapat dua pokok gagasan yaitu pertama adalah spesies-spesies yang ada sekarang ini merupakan keturunan dari spesies moyangnya. Pada buku edisi pertama, Darwin tidak menggunakan kata evolusi melainkan modifikasi keturunan (descent with modifcation). Gagasan utama yang kedua adalah seleksi alam sebagai mekanisme modifikasi keturunan (Luthfi dan Khusnuryani, 2005).
Dari awal kemunculan teori evolusi Darwin telah memunculkan polemik dari berbagai kalangan naturalis (ilmuan), akademisi maupun agamawan. Sebagai kalangan agamawan menganggap kreasionisme sesuai dengan ajaran agama. Karena hal tersebut sudah tersirat atau dinashkan dalam kitab suci agama samawi. Seperti halnya Harun Yahya yang merupakan pioner kreasionisme islam yang tampil di depan dalam mengkampayekan kreasionisme dari presfektif islam. Harun Yahya dan penganut kreasionisme islam mencoba menukil dalil Al-Qur’an sebagai sebuah pijakan untuk menolak teori evolusi (Sutrisno, 2015). Wallahua'lam




No comments:

Post a Comment