Teori Evolusi dalam Perspektif Agama
Evolusi
adalah konsep terpenting dalam biologi, menurut seorang ahli genetika,
Dobzhansky (1973), mengatakan bahwa tidak ada yang masuk akal dalam biologi
kecuali ditinjau dari sudut pandang evolusi. Teori evolusi menjelaskan mengapa
jutaan spesies dapat eksis. Prinsip ini mempersatukan keseluruhan sejarah
kehidupan. Secara ringkas, evolusi menyatakan bahwa keanekaragaman bentuk
kehidupan muncul sebagai hasil perubahan susunan genetiknya.
Organisme-organisme modern merupakan keturunan dari bentuk-bentuk kehidupan
sebelumnya yang mengalami modifikasi. Studi evolusi biologi memerlukan banyak
pemahaman mengenai genetika, biokimia, embriologi, biogeografi, geologi,
biologi, paleontologi, biologi molekuler, dan lain sebagainya (Lutfi dan Khusnuryani, 2005).
Darwin merupakan orang pertama yang
mampu menyajikan kasus-kasus yang meyakinkan mengenai evolusi. Darwin juga
mampu menghubungkan apa yang sebelumnya dilihat sebagai suatu kumpulan fakta
membingungkan dan tidak saling berkaitan menjadi suatu pandangan mengenai
kehidupan. Berbagai topik yang populer dalam biologi telah ia ketengahkan,
besarnya keanekaragaman dalam organisme, asal-usul organisme dan kekerabatan, kemiripan
dan ketidakmiripan, penyebaran geografis dan adaptasi dengan lingkungan (Ristasa, 2013).
Namun seiring dengan perjalanan
waktu, teori evolusi mengalami penyempurnaan atau modifikasi hingga sampai saat
ini. Seperti halnya teori evolusi Darwin menjadi teori evolusi sintesis modern.
Teori tersebut menjadi populer dikalangan masyarakat umum. Dalam gagasan teori
evolusinya, Darwin menjelaskan dalam bukunya The On the Origin of Species bahwa terdapat dua pokok gagasan
yaitu pertama adalah spesies-spesies yang ada sekarang ini merupakan keturunan
dari spesies moyangnya. Pada buku edisi pertama, Darwin tidak menggunakan kata
evolusi melainkan modifikasi keturunan (descent with modifcation).
Gagasan utama yang kedua adalah seleksi alam sebagai mekanisme modifikasi
keturunan (Luthfi dan Khusnuryani, 2005).
Dari awal kemunculan teori evolusi
Darwin telah memunculkan polemik dari berbagai kalangan naturalis (ilmuan),
akademisi maupun agamawan. Sebagai kalangan agamawan menganggap kreasionisme
sesuai dengan ajaran agama. Karena hal tersebut sudah tersirat atau dinashkan
dalam kitab suci agama samawi. Seperti halnya Harun Yahya yang merupakan pioner
kreasionisme islam yang tampil di depan dalam mengkampayekan kreasionisme dari
presfektif islam. Harun Yahya dan penganut kreasionisme islam mencoba menukil
dalil Al-Qur’an sebagai sebuah pijakan untuk menolak teori evolusi (Sutrisno,
2015). Wallahua'lam
|
No comments:
Post a Comment